Ngomongin soal kenapa Tunjungan Plaza bisa sebegini sangarnya, tak bisa langsung kita katakan karena kegilaan sang pemilik.. Salah seorang teman saya ada yang mengira Tunjungan Plaza ini dari awal dibangun sudah dibentuk lima blok.. Padahal dari tahun 1980 sekian, tunjungan plaza hanya ada satu blok.. Semakin lama karena besarnya animo masyarakat Surabaya dan kota-kota sekitarnya dengan Tunjungan Plaza ini dibangunlah Tunjungan Plaza II yang berada di sebelah Tunjungan Plaza pertama.. Ya, di sebelah.. bukan di belakang.. Tidak sedikit yang sering mampir kemari mengira Tunjungan Plaza II berada di antara Tunjungan Plaza I dan III.. Tapi yang sebenarnya adalah : Tunjungan Plaza II itu berada di sebelah TP I dan diapit oleh kantor telkom.
Setelah sukses dengan dua TP, ternyata animo juga masih tinggi. Dibangunlah TP III yang berada di belakang TP I. Pembangunan TP III ternyata membuat sang pemilik kekurangan tempat untuk menampung hasrat para pemilik butik kelas dunia untuk berjudi di Plaza terbesar di kota Rawon ini.. Melihat peluang itu, sang pemilik membangun TP Sogo atau kalau dibentuk blok, bisa menjadi TP IV yang lebih menampung para perlente atau eksekutif atas untuk memanjakan diri dengan barang-barang berkelas dunia di mall yang terletak di pusat kota Surabaya ini..
Jauh dibelakang semua kesuksesan pembangunan TP (tunjungan plaza) terdapat sebuah perhitungan yang cukup logis untuk dipikirkan tentang kenapa TP begitu sensasional. Apakah itu? karena TP ini dipromosikan gratis jauh sebelum adanya TP ini sendiri.. Tidak percaya?
Mari kita lantunkan lagu yang paling menggambarkan kota Surabaya.. “rek.. ayo rekk.. mlaku2 nang tunjungan..” Semua tahu lagu itu tentunya kan? Dan hampir semua orang yang hidup di indonesia selalu menggabungkan lagu itu dengan kota Surabaya.. Nah sudah mengerti sekarang hubungan lagu tersebut dengan sensasionalnya TP? yup!! di lagu itu ada nama tunjungan. Sebenarnya jalan tunjungan dari dulu sudah sangat dikenal luas oleh orang indonesia sebagai jujukan untuk jalan-jalan atau berbelanja. Jalan yang kini sudah tidak seramai dulu itu sampai dijadikan salah satu tempat tujuan yang tidak boleh dilewatkan. Atau istilahnya ke Surabaya kalau ga ke Tunjungan seperti ga ke Surabaya. Tapi itu dulu.. Sekarang?
Lagu tersebut memang sebuah lagu yang mempunyai magis luar biasa.. Karena lagu itu adalah lagu yang membawa orang menuju ke Tunjungan setiap berada di Surabaya. Jadi ga salah kalau setiap saat TP ga pernah sepi pengunjung, dan ga salah kalau pemiliknya sampai melebarkan TP dari yang di tahun 80an masih satu blok kecil layaknya mall biasa, sekarang menjadi mall super besar dengan 5 blok.
Jadi karena lagu itu, TP menjadi begitu dikenal setelah runtuhnya rezim jalan tunjungan. Namun kita tidak bisa menyalahkan keruntuhan jalan tunjungan karena kehadiran TP. Karena sejarah bisa berkata bahwa kesangaran TP ini karena pada jaman pertama munculnya, hanya TP satu-satunya mall yang ada di Surabaya dan hanya berjarak sekitar 2km ditempuh waktu 5 menit saja dari salah satu hotel legend disurabya dan bisa dibilang hotel paling megah saat itu dan satu-satunya hotel yang bisa menampung kurang lebih 700 orang yang menginap yaitu Hotel Garden Palace Surabaya yang masih eksis saat ini. Oleh karena itu, TP menjadi jujukan dan bisa
dikatakan sebagai tempat paling keren di Surabaya waktu itu (sekarang juga bagi banyak anak muda). Nah sebenarnya yang membuat menarik itu tak lebih karena turunan. Jadi ketika anak muda jaman 80an itu mengenal TP, mereka mendengungkan bahwa TP adalah tempat paling keren now and forever. Dan itu diturunkan ke adik mereka, ke tetangga-tetangga mereka. Ditunjang lagi dengan tidak adanya satupun mall di Surabaya dalam kurun waktu 10 tahun sejak berdirinya TP. Bisa dibuktikan dengan mencari tahu kapan Delta atau Plaza Surabaya dibangun, dan dibandingkan dengan berdirinya TP itulah selisih kekuasaan dan pembangunan paradoks kerennya TP.
Jadi, tak bisa dipungkiri lagi walaupun TP sekarang telah menjadi mall dengan barang-barang yang mahal dan berkelas -kecuali di matahari dan beberapa tempat- namun TP tetap ramai dan tetap menjadi jujukan untuk bersantai, untuk belanja, untuk kumpul-kumpul, untuk nonton dan untuk apapun. Bahkan kehebatan TP tidak bisa ditandingi oleh lebih dari sepuluh mall dan trade center yang ada di Surabaya sekalipun. Bagaimanapun, TP tetap di hati orang Surabaya now and forever.
Comments